PENDAHULUAN
Kecerdasan merupakan salah satu anugerah besar dari Allah SWT kepada
manusia dan menjadikannya sebagai salah satu kelebihan manusia dibandingkan
dengan makhluk lainnya. Dengan kecerdasannya, manusia dapat terus menerus
mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidupnya yang semakin kompleks,
melalui proses berfikir dan belajar secara terus menerus (Wikipedia,
File///F./Theory_of_Multiple_Intelligences.htm).
Selama ini tingkat intelegensia menjadi bagian terpenting dalam
perkembangan seseorang. Jika seseorang memiliki orangtua yang cerdas
kelak anak mewarisinya. Sebaliknya, jika orang tua berenang di tempat
dangkal kemungkinan anak tidak berkesempatan menyelam lebih dalam. Asumsi
tradisional ini menganggap potensi kecerdasan intelegensia terbatas pada saat
anak lahir. Kemudian lahirlah pandangan modern terhadap intelegensia
berdasarkan kapasitas otas seseorang. Artinya, anak akan belajar dari
pengalaman jika orangtua memfasilitasi anak yang kelak berdampak besar bagi
intelegensia dan potensinya.
Dikutip dari artikel Kagan online magazine berjudul Raising Smarter
Children Develop Your Child’s Many Ways of Being Smart yang ditulis oleh duo
bersaudara, Dr Spencer Kagan dan Miguel Kagan, mengatakan bahwa ada
transformasi pemahaman mengenai kecerdasan anak. Asumsi tradisional
tentang kecerdasan adalah ketika anak lahir dianugerahi tingkat inteligensia
tertentu yang kemudian dianggap sebagai harga mati. Dalam artian anak
cerdas adalah pemberian Tuhan namun tidak bisa diupayakan.
URAIAN
Dr. Howard Garned, seorang psikologi dari Universitas Harvard, AS
mengemukakan teorinya bahwa kecerdasan tidak terpatri di tigkat tertentu dan
terbatas saat seseorang lahir. ”Setiap orang mengembangkan kecerdasan
dengan beragam cara yang dikenal dengan multiple intelligence”, katanya.
Seperti, Mozart adalah pemusik jenius, seorang komposer sekaligus symphonies
yang menjadi salah satu contoh pemilik kecerdasan musikal. Sedangkan
einstein adalah salah satu ilmuwan dunia yang memiliki kecerdasan logika dan
matematika. Apakah einstein lebih cerdas dibanding mozart? Jika ditilik
dari teori multiple inteligensia, Einstein dan Mozart sama-sama cerdas tapi
berbeda bidang. Jadi anak Anda pun berkesempatan mengembangkan
kecerdasannya di berbagai bidang.
Gardner menemukan delapan kecerdasan, yaitu cerdas bahasa,
logika/matematika, visual-spasial, musik, gerak, alam, sosial dan cerdas
diri. Setiap orang berpontensi memilikinya, namun perkembangannya
berbeda-beda.
Mungkin saja tidak semua anak berpotensi menjadi Einstein, tapi sudah
kewajiban orangtua untuk berusaha mengembangkan pola unik tiap kecerdasan
anak. Teori Howard menjadi acuan setiap sekolah dan guru. Selama
bertahun-tahun, pendidik mengembangkan arahan strategi agar kegiatan belajar
makin menarik. Sekolah mengadopsi multiple intelligence melalui laporan
pendekatan akademik tes yang mencakup area kecerdasan seni, musik, edukasi
fisik, hubungan sosial, pemahaman akan diri sendiri dan menyukai alam.
Sebagai orangtua, Anda mungkin bertanya, bagaimana cara membantu anak
belajar? Jawabannya banyak! Anda bisa membantu anak tumbuh lebih cerdas dengan
mengeksplorasi anak dengan berbagai aktifitas
PEMBAHASAN
Setiap orang memilki kecerdasan yang berbeda. Prof. Howard Gardener seorang
ahli riset dari Amerika mengembangkan model kecerdasan "multiple
intelligence". Multiple intelligence artinya bermacam-macam kecerdasan. Ia
mengatakan bahwa setiap orang memilki bermacam-macam kecerdasan, tetapi dengan
kadar pengembangan yang berbeda. Yang di maksud kecerdasan menurut Gardener
adalah suatu kumpulan kemampuan atau keterampilan yang dapat
ditumbuhkembangkan.
Pokok-pokok pikiran yang dikemukakan Garnerd adalah :
- Manusia mempunyai kemampuan meningkatkan dan memperkuat kecerdasannya
- Kecerdasan selain dapat berubah dapat pula diajarkan kepada orang lain
- Kecerdasan merupakan realitas majemuk yang muncul di bagian-bagian yang berbeda pada sistem otak atau pikiran manusia
- Pada tingkat tertentu, kecerdasan ini merupakan suatu kesatuan yang utuh. Artinya dalam memecahkan masalah atau tugas tertentu, seluruh macam kecerdasan manusia bekerja bersama-sama, kompak dan terpadu.
Kecerdasan yang terkuat cenderung “memimpin”/”melatih” kecerdasan lainnya
yang lebih lemah. Dikatak juga bahwa manusia mempunyai berbagai cara untuk
mendekati suatu masalah dan hamper semuanya dipelajari secra alami.
Kecerdasan adalah suatu kemampuan untuk memecahkan masalah atau
menghasilkan sesuatu yang dibutuhkan di dalam latar budaya tertentu. Rentang
masalah atau sesuatu yang dihasilkan mulai dari yang sederhana sampai yang
kompleks.
Adapun Definisi Gardner tentang kecerdasan :
Ø Kecakapan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya.
Ø Kecakapan untuk
mengembangkan masalah baru untuk dipecahkan.
Ø
Kecakapan untuk membuat sesuatu atau melakukan sesuatu yang bermanfaat didalam
kehidupannya.
Menurut Howard Gardener dalam setiap diri manusia ada 8 macam kecerdasan,
yaitu:
1. Kecerdasan linguistik
2. Kecerdasan logik matematik
3. Kecerdasan visual dan spasial
4. Kecerdasan musik
5. Kecerdasan interpersonal
6. Kecerdasan intrapersonal
7. Kecerdasan kinestetik
8. Kecerdasan naturalis
Sedangkan
versi dari http://berita-apa-aja.blogspot.com/2010/09/9-jenis-kecerdasan-manusia.html
tipe kecerdasan ada 9 macam kecerdasan yaitu:
1. Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan dalam mengolah kata-kata
secara efektif baik bicara ataupun menulis (jurnalis, penyair, pengacara)
Ciri-ciri :
- Dapat berargumentasi, meyakinkan
orang lain, menghibur atau mengajar dengan efektif lewat kata-kata
- Gemar
membaca dan dapat mengartikan bahasa tulisan dengan jelas
2. Kecerdasan Matematis-Logis
Kecerdasan dalam hal angka dan logika (ilmuwan,
akuntan, programmer) Ciri-ciri :
- Mudah membuat klasifikasi dan kategorisas
- Berpikir dalam pola sebab akibat, menciptakan
hipotesis
- Pandangan hidupnya bersifat rasional
3. Kecerdasan Visual-Spasial
Kecerdasan yang mencakup berpikir dalam gambar, serta mampu untuk menyerap,
mengubah dan menciptakan kembali berbagai macam aspek visual (arsitek,
fotografer, designer, pilot, insinyur) Ciri-ciri :
- Kepekaan tajam untuk detail visual,
keseimbangan, warna, garis, bentuk dan ruang
- Mudah memperkirakan jarak dan ruang
- Membuat
sketsa ide dengan jelas
4. Kecerdasan Kinestetik-Jasmani
Kecerdasan menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk mengekspresiakan gagasan
dan perasaan (atlet, pengrajin, montir, menjahit, merakit model) Ciri-ciri :
- Menikmati kegiatan fisik (olahraga)
- Cekatan dan tidak bias tinggal diam
- Berminat
dengan segala sesuatu
5. Kecerdasan Musikal
Kecerdasan untuk mengembangkan, mengekspresikan dan menikmati bentuk musik dan
suara (konduktor, pencipta lagu, penyanyi dsb) Ciri-ciri :
- Peka nada dan menyanyi lagu dengan tepat
- Dapat mengikuti irama
- Mendengar
music dengan tingkat ketajaman lebih
6. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan untuk mengerti dan peka terhadap perasaan, intensi, motivasi, watak
dan temperamen orang lain (networker, negotiator, guru) Ciri-ciri :
- Menghadapi orang lain dengan penuh perhatian,
terbuka
- Menjalin kontak mata dengan baik
- Menunjukan empati pada orang lain
- Mendorong
orang lain menyampaikan kisahnya
7. Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan pengetahuan akan diri sendiri dan mampu bertidak secara adaptif
berdasar pengenalan diri (konselor, teolog) Ciri-ciri :
- Membedakan berbagai macam emosi
- Mudah mengakses perasaan sendiri
- Menggunakan pemahamannya untuk memperkaya dan
membimbing hidupnya
- Mawas diri dan suka meditasi
- Lebih suka kerja sendiri
8. Kecerdasan Naturalis Kecerdasan
memahami dan menikmati alam dan menggunakanya secara produktif dan
mengembangkam pengetahuan akan alam (petani, nelayan, pendaki, pemburu)
Ciri-ciri :
- Mencintai lingkungan
- Mampu mengenali sifat dan tingkah laku binatang
- Senang
kegiatan di luar (alam)
9. Kecerdasan Eksistensial Kecerdasan
untuk menjawab persoalan-persoalan terdalam eksistensi atau keberadaan manusia
(filsuf, teolog,) Ciri-ciri :
- Mempertanyakan hakekat segala
sesuatu
- Mempertanyakan keberadaan peran
diri sendiri di alam/ dunia
Namun penulis hanya membahas kecerdasan
majemuk berdasarkan Prof. Howard Gardener tentang perincian serta penjelasan
dari tiap-tiap kecerdasn majemuk yang beliau dapatkan, yang berikut akan
dibahas lebih dalam dari 8 macam kecerdasan majemuk versi Prof. Howard
Gardener.
1. KECERDASAN LINGUISTIK
Kecerdasan
linguistik adalah kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara efektif, baik
secara lisan maupun tulisan. Kecerdasan ini mencakup kepekaan terhadap arti
kata, urutan kata, suara, ritme dan intonasi dari kata yang di ucapkan.
Termasuk kemampuan untuk mengerti kekuatan kata dalam mengubah kondisi pikiran
dan menyampaikan informasi.
2. KECERDASAN LOGIK MATEMATIK
Kecerdasan
logik matematik ialah kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah. Ia mampu
memikirkan dan menyusun solusi (jalan keluar) dengan urutan yang logis (masuk
akal). Ia suka angka, urutan, logika dan keteraturan. Ia mengerti pola
hubungan, ia mampu melakukan proses berpikir deduktif dan induktif. Proses
berpikir deduktif artinya cara berpikir dari hal-hal yang besar kepada hal-hal
yang kecil. Proses berpikir induktif artinya cara berpikir dari hal-hal yang
kecil kepada hal-hal yang besar.
3. KECERDASAN VISUAL DAN SPASIAL
Kecerdasan
visual dan spasial adalah kemampuan untuk melihat dan mengamati dunia visual
dan spasial secara akurat (cermat). Visual artinya gambar, spasial yaitu
hal-hal yang berkenaan dengan ruang atau tempat. Kecerdasan ini melibatkan
kesadaran akan warana, garis, bentuk, ruang, ukuran dan juga hubungan di antara
elemen-elemen tersebut. Kecerdasan ini juga melibatkan kemampuan untuk melihat
obyek dari berbagai sudut pandang.
4. KECERDASAN MUSIK
Kecerdasan musik adalah kemampuan
untuk menikmati, mengamati, membedakan, mengarang, membentuk dan
mengekspresikan bentuk-bentuk musik. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap
ritme, melodi dan timbre dari musik yang didengar. Musik mempunyai pengaruh
yang sangat besar terhadap perkembangan kemampuan matematika dan ilmu
sains dalam diri seseorang.
Telah di
teiliti di 17 negara terhadap kemampuan anak didik usia 14 tahun dalam bidang
sains. Dalam penelitian itu ditemukan bahwa anak dari negara Belanda, Jepang
dan Hongaria mempunyai prestasi tertinggi di dunia. Saat di teliti lebih
mendalam ternyata ketiga negara ini memasukkan unsur ini ke dalam kurikulum
mereka. Selain itu musik juga dapat menciptakan suasana yang rileks namun
waspada, dapat membangkitkan semangat, merangsang kreativitas, kepekaan dan
kemampuan berpikir. Belajar dengan menggunakan musik yang tepat akan sangat
membantu kita dalam meningkatkan daya ingat.
5. KECERDASAN INTERPERSONAL
Kecerdasan
interpersonal ialah kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan
perasaan orang lain. Peka pada ekpresi wajah, suara dan gerakan tubuh orang
lain dan ia mampu memberikan respon secara efektif dalam berkomunikasi.
Kecerdasan ini juga mampu untuk masuk ke dalam diri orang lain, mengerti dunia
orang lain, mengerti pandangan, sikap orang lain dan umumnya dapat memimpin
kelompok.
6. KECERDASAN INTRAPERSONAL
Kecerdasan
intrapersonal adalah kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran dan
pengetahuan tentang diri sendiri. Dapat memahami kekuatan dan kelemahan diri
sendiri. Mampu memotivasi dirinya sendiri dan melakukan disiplin diri. Orang
yang memilki kecerdasan ini sangat menghargai nilai (aturan-aturan) etika (sopan
santun) dan moral.
7. KECERDASAN KINESTETIK
Kecerdasan
kinestetik ialah kemampuan dalam menggunakan tubuh kita secara terampil untuk
mengungkapkan ide, pemikiran dan perasaan. Kecerdasan ini juga meliputi
keterampilan fisik dalam bidang koordinasi, keseimbangan, daya tahan, kekuatan,
kelenturan dan kecepatan.
8. KECERDASAN NATURALIS
Kecerdasan naturalis adalah
kemampuan untuk mengenali, membedakan, mengungkapkan dan membuat kategori
terhadap apa yang di jumpai di alam maupun lingkungan. Intinya adalah kemampuan
manusia untuk mengenali tanaman, hewan dan bagian lain dari alam semesta.
Ada baiknya kita menjajaki jenis
kecerdasan kita sendiri mana yang sudah berkembang dan mana yang belum. Dari
delapan kecerdasan (intelligence) tersebut, manakah yang menjadi keunggulan
anda dan mana yang belum anada gunakan secara maksimal?. Dengan mengetahui
bahwa anda memilki kelebihan atau kekurangan pada kecerdasan tertentu, anda
akan dapat berbenah diri dan meningkatakn kemampuan anda. Untuk bisa mengetahui
lebih jelas mana kecerdasan anda yang lebih dominan dan menjadi kekuatan anda,
tidak ada salahnya menjawab pertanyaan berikut ini.
KRITERIA KEABSAHAN MUNCULNYA TEORI KECERDASAN
Ø Memiliki dasar biologis
Kecenderungan untuk mengetahui dan memecahkan
masalah merupakan sifat dasar biologis/ fisiologis manusia. Misalnya, gerak
tubuh, berkomunikasi dengan orang lain, berimajinasi sendiri, menggunakan ritme
dan suara, dan lain-lain. Kecenderungan-kecenderungan ini semua berakar pada
sistem biologis manusia itu sendiri.
Ø Bersifat
universal bagi spesies manusia
Setiap cara untuk memahami sesuatu
selalu ada pada setiap budaya, tidak peduli kondisi sosio-ekonomi dan
pendidikanya. Walaupun telah berkembang jenis ketrampilan pada budaya yang
berbeda, namun hadirnya kecerdasan adalah bersifat universal. Dengan kata lain,
kecerdasan berakar pada keberadaan spesies manusia itu sendiri.
Ø Nilai budaya suatu ketrampilan
Cara untuk memahami sesuatu didukung
oleh budaya manusia dan merupakan hal yang harus diteruskan kepada generasi
penerus. Contoh, pengembangan bahasa bisa berupa tilisan pada suatu
budaya,hiroglif pada budaya lain, pesan-pesan lisan, bahasa-bahasa tanda, pada
budaya lain pula. Namun bahasa formal dinilai tinggi dan merupakan kriteria
pendidikan dan sosial seseorang.
Ø Memiliki basis neurologi
Setiap kecerdasan memiliki bagian
tertentu pada otak sebagai pusat kerjanya, dan yang dapat diaktifkan atau
dipicu oleh informasi eksternal maupun internal.
Ø Dapat dinyatakan dalam bentuk
simbol
Setiap kecerdasan dapat dinyatakan
dalam bentuk simbol atau tanda-tanda tertentu. Misalnya simbol kata, gambar,
music, angka, dan lain-lain. Adanya simbol-simbol tersebut merupakan kunci
bahwa kecerdasan dapat dialihkan atau diajarkan.
Strategi Dasar Pembelajaran Kecerdasan Ganda
Ada beberapa strategi dasar dalam kegiatan
pembelajaran untuk mengembangkan kecerdasan ganda, yaitu:
- Membangunkan /memicu kecerdasan , yaitu upaya untuk mengaktifkan indera dan menghidupkan kerja otak.
- Memperkuat kecerdasan, yaitu dengan cara member latihan dan memperkuat kemampuan membangunkan kecerdasan.
- Mengajarkan dengan /untuk kecerdasan ,yaitu upaya-upaya mengembangkan struktur pelajaran yang mengacu pada penggunaan kecerdasan ganda.
- Mentransfer kecerdasan, yaitu usaha memanfaatkan berbagai cara yang telah dilatihkan di kelas untuk memahami realitas di luar kelas atau pada lingkungan nyata.
Di dalam bukunya yang berjudul “Seven ways of knowing: Teaching for
multiple intelligences” Lazear secara lengkap menjelaskan cara pengelolaan
masing-masing kecerdasan dengan urutan seperti pada strategi dasar di atas,
lengkap dengan tujuan dan proses, teori dan penjelasan bagian otak yang
berkaitan dengan kerja kecerdasan masing-masing.
MENGEMBANGKAN KECERDASAN GANDA DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kecerdasan ganda sebenarnya merupakan teori yang bersifat filosofis. Hal
ini tampak pada sikapnya terhadap belajar dan pandangannya terhadapa pendidikan
atau pembelajaran. Pendidikan/pembelajaran ditinjau dari sudut pandang
kecerdasan ganda lebih mengarah kepada hakekat dari pendidikan itu sendiri,
yaitu yang secara langsung berhubungan dengan eksistensi, kebenaran , dan
pengetahuan. Gambarannya tentang pendidikan diwarnai oleh semangat Dewey yang
mendasarkan diri pada pendidikan yang bersifat progresif.
Kategori-kategori yang banyak digunakan orang selama ini adalah kategori
music, pengamatan ruang, dan body-kinestetik . Adalah hal yang baru ketika
Garnerd memasukkan kategori-kategori itu semua ke dalam pengertian kecerdasan
dan bukannya talenta atau bakat. Garnerd menyadari bahwa banyak orang telah
terbiasa mengatakan atau mendengarkan ungkapan seperti “Ia tidak begitu cerdas,
tetapi ia memiliki bakat music yang sangat hebat”. Sebagaimana orang-orang
mengatakan bahwa sesuatu adalah bakat, oleh Garnerd bakat-bakat atau
kategorI-kategori tersebut dikatakan sebagai kecerdasan.
Untuk memberi dasar terhadap teori yang dikemukakannya, Gardner merancang
dasar-dasar “tes” tertentu, dimana setiap kecerdasan harus dipertimbangkan sebagai
inteligensi yang terlatih dan memiliki banyak pengalaman, yang tidak disebut
sebagai talenta atau bakat. Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam teori
kecerdasan ganda, yaitu:
Ø Setiap orang memiliki semua
kecerdasan-kecerdasan itu
Ø Banyak orang dapat
mengembangkan masing-masing kecerdasannya sampai ke tingkat optimal
Ø Kecerdasan biasanya bekerja
bersama-sama dengan cara yang unik
Ø Ada banyak cara untuk
menjadi cerdas
Para pakar terdahulu mengatakan bahwa pikiran dipertimbangkan sebagai sesuatu
yang ada pada jantung, hati dan batu ginjal. Pakar berikutnya beranggapan bahwa
kecerdasan atau inteligensi terdiri dari beberapa factor. Teori kecerdasan
ganda merupakan model kognitif yang menjelaskan bagaimana individu-individu
menggunakan kecerdasannya untuk memecakan masalah dan bagaimana hasilnya. Tidak
seperti model-model lain yang berorientasi proses, pendekatan Gardner lebih
berorientasi pada bagaimana pikiran manusia mengoprasi atau mengolah,
menggunakan, menguasai lingkungan.
Pengalaman-pengalaman menyenangkan ketika belajar akan menjadi activator
bagi perkembangan kecerdasan pada tahap perkembangan berikutnya. Sedangkan
pengalaman-pengalaman yang menakutkan, memalukan, menyebabkan marah, dan
pengalaman emosi negative lainnya akan menghambat perkembangan kecerdasan pada
tahap perkembangan berikutnya.
Apabila ingin mengetahui arah kecerdasan siswa di kelas, dapat diketahui
melalui indicator-indikator tertentu. Misalnya, apa yang dikerjakan siswa
ketika mereka mempunyai waktu luang. Setiap guru dapat menggunakan
catatan-catatan kecil praktis yang dapat digunakan untuk memantau kecenderungan
perkembangan kecerdasan siswa di kelas. Guru juga dapat menyusun checklist yang
berisi tentang kecerdasan-kecerdasan tersebut. Cheklist dapat digunakan untuk memantau
kecerdasan siswa. Selain checklist ada cara lain yang dapat digunakan yaitu
mengumpulkan dokumen berupa photo, rekaman-rekaman lain yang berhubungan dengan
aktifitas siswa, dan catatan-catatan di sekolah yang berhubungan dengan
peringkat nilai semua mata pelajaran.
Kegiatan-kegiatan yang dapat digunakan untuk mengembangkan kecerdasan ganda
antara lain, dengan menyediakan hari-hari karir, studi tour,biografi,
pembelajaran terprogram, kegiatan-kegiatan eksperimen, majalah dinding, papan
display, membaca buku-buku yang bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan ganda,
membuat table perkembangan kecerdasan ganda, atau human intelligence hunt.
Setiap siswa memiliki perbedaan kecenderungan dalam perkembangan kecerdasan
gandanya, maka guru perlu menggunakan strategi umum maupun khusus dalam
pembelajaran untuk mengembangkan seluruh kecerdasan siswa secara optimal. Teori
kecerdasan ganda juga mengatakan bahwa tidak ada satu pun pendekatan atau
strategi yang cocok digunaka bagi semua siswa. Dalam hal pengukuran kecerdasan
ganda lebih mengutamakan pada studi dokumentasi dan proses pemecahan masalah.
Apabila kegiatan di atas dapat dilakukan maka ketrampilan kognitif siswa pun
dapat berkembang dengan sendirinya.
Ada satu alternative lain yang juga dapat digunakan dalam rangka memantau
perkembangan kecerdasan siswa di kelas, yaitu dengan memberdayakan siswa
sendiri. Artinya, checklist yang mencakup kecerdasan-kecerdasan tadi yang
mengisi bukannya guru, tetapi pengisian dilakukan oleh para siswa. Kegiatan di
kelas pada saat-saat tertentu adalah pengisian checklist tentang
kecerdasan-kecerdasan masing-masing anak. Mereka saling memberikan penilaian
antar teman.Selain anak diberi kesempatan untuk menilai kecerdasan temannya, ia
juga diberi kesempatan untuk self-monitoring, dengan cara mengisi checklist
tentang kecerdasan-kecerdasan yang dimilikinya sendiri.
Perkembangan kecerdasan juga dapat dilakukan dengan teknik “konseling
sebaya”/ “tutor sebaya”. Caranya, guru menyeleksi siapakah yang memiliki
keunggulan di bidang matematika misalnya, dimimta membimbing teman-temannya
yang kurang dalam matematika. Demikian juga untuk bidang-bidang kecerdasan yang
lain. Pembimbing di dalam kelompok dapat bergantian tergantung pada kecerdasan
apa yang akan dikembangkan.
Pendekatan ini sangat tepat digunakan untuk anak-anak SMP dan SMA,
mengingat pada dasarnya mereka lebih suka berbicara dan bergaul dengan teman
sebayanya dari pada gurunya. Di samping itu, model konseling sebaya atau tutor
sebaya dalam pembelajaran kecerdasan ganda memungkinkan berbagai aspek dalm
diri anak dapat berkembang selaras dan optimal. Kelompok belajar semacam ini
sangat potensial untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal dan kecerdasan
intrapersonal. Guru dituntut untuk mampu mendeteksi anak-anak yang memiliki kecerdasa-kecerdasan
unggul, dan membentuk kelompok-kelompok sesuai dengan kebutuhan.
Pendidikan/pembelajaran kecerdasan ganda berorientasi pada pengembangan
potensi anak bukan berorientasi pada idiealisme guru atau orang tua apalagi
ideology politik. Anak berkembang agar mampu membuat penilaian dan keputusan
sendiri secara tepat, bertanggungjawab, percaya diri dan mandiri tidak
bergantung pada orang lain, kreatif, mampu berkolaborasi, serta dapat
membedakan mana yang baik dan tidak baik. Ketrampilan-ketrampilan ini sangat
dibutuhkan oleh manusia-manusia yang hidup di era ekonomi informasi abad
global.
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat kami simpulkan bahwa kecerdasan majemuk
adalah suatu kemampuan ganda untuk memecahkan suatu masalah-masalah yang
dihadapi dalam kehidupan. Adapun manfaat dari kecerdasan majemuk dalam proses
pembelajaran yaitu sebagai masukan berupa teori, metode dan praktek tentang
pembelajaran itu sendiri.
SARAN
Saran yang dapat kami berikan yaitu agar teori tentang
kecerdasan majemuk itu dapat digunakan dalam proses pembelajaran, tanpa
membedakan antara kecerdasan siswa yang satu dengan yang lain. Agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai secara maksimal dan optimal.
DAFTAR PUSTAKA
- (Wikipedia, File///F./Theory_of_Multiple_Intelligences.htm)
- http://berita-apa-aja.blogspot.com/2010/09/9-jenis-kecerdasan-manusia.html
- http://jintut-nocturna.blogspot.com/2011/02/multiple-intelligence-menurut-prof.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar